Kamis, 20 November 2014

Tausiah Habib Umar Bin Hafidz di Monas 17 11 2014

Tausyiah Guru kita Habibana Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh Bin Syech Abi Bakar bin Salim
Pada tanggal 17-11-14 dimonas kemarin Guru Mulia kita menceritakan tentang seseorang yang sangat mencintai Rasulullah SAW hingga ketika wafatnya Sahabat tersebut Rasulullah SAW yang langsung menggali kuburannya nya,berikut kisahnya : Beliau adalah Abdul Uza Al Mazani ia berasal dari sebuah Kabilah Mazaniah yang terletak di antara Mekah dan Madinah,Ia telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak masih kecil karena itulah ia tinggal bersama paman nya,sang paman adalah orang yang sangat kaya raya banyak harta yang telah dikeluarkannya untuk membiayai Abdul Uza,
Ketika ia berumur 16 tahun ia hidup bergelimang harta sampai sampai ia hanya mau mengenakan pakaian mahal buatan dari luar,ia pun memiliki 2 ekor kuda yang selalu dipakainya bergantian,tapi sayang sekali ia dan kaum bangsa nya masih menyembah berhala,suatu saat ketika ia sedang melakukan perjalanan ia bertemu dengan para Muhajirin Ia pun melakukan perbincangan dengan mereka dan setelah perbincangan itulah akhirnya ia pun sadar dan memutuskan untuk memeluk agama Islam,
Keadaannya pun berubah setiap kali melihat ada Sahabat yang berhijrah dari Mekah dan Madinah ia berlari dan mengikutinya seraya berkata tunggulah aku sampai aku mendengar dari kalian membaca Al Qur'an aku ingin menghapal satu ayat baru dari kalian”,Bayangkan bagaimana tekadnya untuk menuntut ilmu agama lebih dalam disaat para Sahabat merasa jiwanya terancam serta ketakutan akan adanya mata mata kaum Quraisy dalam pikiran Abdul Uza saat itu hanyalah ingin mendekatkan diri kepada Allah saja,
Akhirnya ada seorang sahabat yang berkata,“Mengapa engkau menunggu di negerimu (Mekah) untuk pergi hijrah ke Madiah?” Ia pun menjawab : bahwa ia tidak akan berhijrah kecuali setelah ia mengambil tangan pamannya untuk menjemput sebuah hidayah,Ia pun menetap dalam Kabilah nya selama 3 tahun Ia tetap berpegang teguh pada agama Islam walaupun seluruh kaumnya jauh dari ketaatan dan menyembah berhala,selama 3 tahun lamanya ia memaksakan diri untuk tetap istiqomah apabila ia ingin beribadah kepada Allah maka ia akan pergi keluar dari kaumnya ke tengah tengah padang pasir selama ini ia menyembunyikan ke Islaman nya dari hadapan orang-orang,
Setiap hari ia pergi menemui pamannya seraya berkata,“ Wahai Pamanku,aku mendengar bahwa ada seorang lelaki bernama Muhammad yang berkata ini dan itu” Kemudian ia pun membacakan Ayat ayat Al Qu'ran di hadapan Sang paman,namun pamannya malah mencerca nya habis habisan selama 3 tahun itu ia mengalami masa yang berat,dan akhirnya kesabaran nya pun sampai pada puncak nya Ia pun menemui pamannya dan berkata,“ Wahai Paman aku lebih memilih Rasulullah Saw dari pada Engkau,aku tidak dapat berpisah dengan nya aku memberitahu mu bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Adalah Utusannya,aku berhijrah kepada nya jika engkau mau pergi bersamaku aku akan menjadi orang yang paling bahagia,” lalu Sang paman pun menjawab : Jika kau mengabaikan semuanya selain Islam,maka aku akan mengharamkan semua yang menjadi milikmu,Ia menjawab: " Wahai Paman berbuatlah sesukamu karena aku lebih memilih Allah dan Rasul-Nya.”
Pamannya pun melakukan hal yang tidak dapat dipercaya,Kalau kau tetap memaksa,maka aku akan mengharamkan mu hingga baju yang melekat di badan mu itu,Paman nya pun berdiri dan menggunting baju nya Abdul Uza,ia hampir seperti orang yang telanjang Ia pun tetap keluar dengan kondisi seperti itu,saat keluar ia menemukan selembar kain wol dan membaginya menjadi 2 bagian lalu memakainya seperti kain ihram,Ia pun kemudian Berhijrah dan menemui Rasulullah Saw untuk pertama kalinya sungguh tidak bisa dibayangkan betapa besar keistiqomahan nya,tak terasa ia berjalan sampailah ia di Madinah dan Para Sahabat membawanya kehadapan Rasulullah SAW,lalu Rasulullah Saw pun bertanya,“ Siapakah Anda?“Ia menjawb Aku adalah Abdul Uza Ya Rasulullah,lalu ia pun kembali bertanya,“ Mengapa kamu berpakaian seperti ini?” Ia menjawab Pamanku telah berbuat ini kepadaku aku telah memilih Engkau wahai Rasulullah dan bersabar selama 3 tahun lama nya hingga aku bisa datang kepadamu dalam keadaan istiqomah (tetap) taat kepada Allah Swt,Benarkah kau telah melakukan hal itu?”kata Rasulullah Saw,“iya benar wahai Rasulullah”,lalu Rasulullah pun berkata :“ Mulai hari ini engkau bukanlah Abdul Uza engkau adalah ABDULLAH DZUL BAJADAIN (Seorang yang memakai 2 lembar kain kusam) Allah telah mengganti 2 kain itu dengan tempat tinggal dan kain didalam Surga nya yang dapat engkau pakai kapan pun engkau suka dan dapat kau gunakan kapan pun engkau suka”,semenjak saat itu ia ikut berjuang bersama Rasulullah Saw dalam keadaan demam ia pun Syahid dalam Perang Tabuk pada usia 23 tahun,Ibnu Mas’ud menceritakan hari dimana Abdul Uza wafat Ia berkata,Aku tidur dalam cuaca yang sangat dingin dan dalam keadaan takut akan pekatnya malam Aku mendengar suara orang yang menggali tanah dan menjadi heran dibuatnya,Siapakah yang menggali tanah malam-malam begini dan dalam cuaca yang sangat dingin?"Akupun melihat pada tempat tidur Rasulullah Saw dan tidak mendapatkan beliau disana,lalu aku melihat tempat tidur Umar,aku juga tidak menemukan nya,Kualihkan pandangan ku ketempat tidur Abu Bakar dan aku tidak menemukannya juga,lalu aku pun keluar dan melihat Abu Bakar dan Umar sedang memegang lilin, sedangkan Rasulullah Saw sedang menggali tanah aku datang kepada Beliau dan berkata,“ Apa yang engkau lakukan wahai Rasulullah?” Beliau mengangkat kepalanya ke arahku dengan kedua mata yang dipenuhi dengan air mata,“Saudara mu Dzul Bajadain telah wafat”,Aku berpaling kepada Umar dan Abu Bakar dan berkata,“Mengapa kalian biarkan Rasulullah Saw menggali sendiri sedangkan kalian hanya berdiri saja?"Abu Bakar menjawab,“ Rasulullah sendiri yang ingin menggali kuburannya (Abdullah)” lalu Nabi mengulurkan tangannya ke arah Abu Bakar dan Umar,“Berikanlah kepadaku (jenazah) saudaramu itu”, lalu Nabi berkata,“Hantarkanlah kepergian saudaramu dengan Doa karena sesungguhnya ia telah mencintai Allah dan RasulNya” Rasulullah Saw pun meletakkan jasad itu ke dalam kubur dengan kedua tangannya sendiri,Air mata Beliau pun jatuh membasahi kain kafan Abdullah Dzul Bajadain Beliau lalu mengangkat tangannya ke arah langit sambil Berdoa,“YA ALLAH Aku Bersaksi Kepada Engkau Bahwa Aku Telah Meridhai Dzul Bajadain maka Ridhailah ia”,
Rasulullah pun menguburkannya dengan kedua tangannya yang Mulia dan berkata,“Ya ALLAH Rahmatilah dia karena ia telah membaca Al Qur'an atas dasar cinta kepada ku,

semalam Habib Ahmad bin Jindan pun menangis sambil menterjemahkan yang disampaikan Habibana Umar bin Hafidh,sungguh beliau adalah salah satu sahabat yang patut kita teladani,Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kisah tersebut dan bisa bersama-sama memperbaiki keimanan kita yang masih lemah ini,semoga kita bisa menjadi golongan orang-orang yang diridhai oleh Allah dan Rasul Nya.

aamiin

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Allohumma Sholli Wasallim Wabaarik 'Ala Sayyidinaa Muhammad wa 'ala aali Sayyidinaa Muhammad

back to top